BUNDO KANDUANG
Dimasa jahiliah
berlaku pelecehan terhadap anak perempuan. Kelahiran anak perempuan disambut
dengan kematian. Wanita hanya pembawa aib, bayi perempuan mesti dibunuh. Setelah islam,
alquran menyebut perempuan dengan "Annisaa" dan "umahat".
Perempuan adalah bundo atau "ibu". Annisaa adalah tiang
bagi suatu negeri, begitu penafsiran tentang perempuan.
Semenjak dua abad
yang lalu, alquran menempatkan perempuan dalam derajat yang sama dengan laki-laki pada posisi azwajan
(pasangan hidup)
Perempuan menyimpan
arti pemimpin (raja), orang pilihan, ahli, yang pandai, dengan segala sifat
keutamaan yang dikurniakan Allah kepada Nya.
Firman Allah
Ta’ala :
وَمِنْ
آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ
أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً
وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : “Dan
di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”
[Ar-Rum 21].